CERITA PENDEK TAPI AGAK PANJANG..
JUDUL :
PENGARITAN DALAM PENANTIAN
JUDUL :
PENGARITAN DALAM PENANTIAN
sore yang begitu panas, menyengat pori-pori kulitku. rasa haus yang tak terkira dan terik panas yang seperti membakar seluruh tubuh ini. ku cari sebuah pohon untuk berteduh sembari menikmati hembusan angin semilir di dekat sungai. mata air yang sangat bening menginspirasiku tentang masalaluku yang mengalir seperti air yang terurai dari atas sampai dari bawah sehingga air itupun tak dapat kembali ke atas lagi.
sembari ku memandang langit yang cerah, air yang bening dan hembusan angin yang menyentuh tubuhku. bayangan itu muncul tiba-tiba dari otak ku yang berimajinasi memikirkan tentang masa lalu.
pada waktu itu aku masih di bangku sekolah SD, aku mempunyai teman yang sangat baik, kita sering meluangkan waktu bersama. teringat masa-masa yang indah ketika masih menjadi seorang pencari rumput untuk sapi-sapiku. dulu rata-rata di desaku penduduknya memelihara sapi, waktu itu orang tuaku juga memelihara sapi jumlahnya tidak banyak hanya dua ekor sapi, begitu pula beberapa temanku yang lain, ada yang memelihara kambing, ada yang memelihara sapi, dan juga ada yang memelihara kelinci.
setiap sore setelah pulang sekolah, aku selalu membantu orang tuaku untuk mencari rumput untuk sapiku. begitu teman-temanku juga mencari rumput untuk membantu orang tuanya mencarikan rumput untuk hewan peliharaannya.
temanku itu adalah somat, agus, heru, anam, dan rendi. semua temanku itu adalah teman terbaik. suatu ketika aku pergi ke kandang tempat sapiku di kandangkan untuk mengambil karung, tak kusangka somat dan agus juga akan berangkat menuju sawah untuk mencari rumput. hai men, ayo brangkat ngarit...! ujar si agus sambil mengosekan arit agar aritnya bisa tajam ketika mencari rumput. nanti dulu gus, aku mau ambil karung dulu. mau ngarit dimana? ujarku sambil ku cari karungnya. pokoknya berangkat dulu, nanti kita cari-cari bersama. ujar si somat. akupun bergegas mencari karung dan kudapatkan karung besar yang berukuran seperti karung teman-temanku yang lain. ok, ayok berangkat broo... ! ujarku.
akhirnya kamipun berjalan bersama sambil bergantian mengasah arit kami masing-masing, waktu itu alat yang dibuat untuk ngasah (ungkal) adalah milik dari si somat. somat ini adalah anak yang sangat tlaten dalam semua bidang, dia juga mempunyai banyak kemampuan dan ketrampilan dalam bidang seni.
akhirnya kamipun sampai di sungai yang begitu bening, kamipun untuk sejenak mandi di sungai tersebuh, karena begitu panas dan teriknya matahari waktu itu. byuurrrrr.... segerrrrr... teriakku dan juga kedua temanku itu, sambil kami cipratkan air ke atas dan beberapa kali ku tenggelamkan tubuhku di dalam air yang begitu segar itu... segeerrrrr.... !!!! eh,, ayo cepet berangkat ke sawah, nanti keburu sore. ujar si somat.. waktu itu mungkin sekitar jam 14:15 mungkin, karena kebiasaan kami berangkat ke sawah kurang lebih jam 14:00. akhirnya kamipun berangkat bergegas mencari rumput yang lebat agar cepat penuh karung-karung kami. kamipun berlomba untuk cepet-cepetan mengisi karung masing-masing.
sembari ku memandang langit yang cerah, air yang bening dan hembusan angin yang menyentuh tubuhku. bayangan itu muncul tiba-tiba dari otak ku yang berimajinasi memikirkan tentang masa lalu.
pada waktu itu aku masih di bangku sekolah SD, aku mempunyai teman yang sangat baik, kita sering meluangkan waktu bersama. teringat masa-masa yang indah ketika masih menjadi seorang pencari rumput untuk sapi-sapiku. dulu rata-rata di desaku penduduknya memelihara sapi, waktu itu orang tuaku juga memelihara sapi jumlahnya tidak banyak hanya dua ekor sapi, begitu pula beberapa temanku yang lain, ada yang memelihara kambing, ada yang memelihara sapi, dan juga ada yang memelihara kelinci.
setiap sore setelah pulang sekolah, aku selalu membantu orang tuaku untuk mencari rumput untuk sapiku. begitu teman-temanku juga mencari rumput untuk membantu orang tuanya mencarikan rumput untuk hewan peliharaannya.
temanku itu adalah somat, agus, heru, anam, dan rendi. semua temanku itu adalah teman terbaik. suatu ketika aku pergi ke kandang tempat sapiku di kandangkan untuk mengambil karung, tak kusangka somat dan agus juga akan berangkat menuju sawah untuk mencari rumput. hai men, ayo brangkat ngarit...! ujar si agus sambil mengosekan arit agar aritnya bisa tajam ketika mencari rumput. nanti dulu gus, aku mau ambil karung dulu. mau ngarit dimana? ujarku sambil ku cari karungnya. pokoknya berangkat dulu, nanti kita cari-cari bersama. ujar si somat. akupun bergegas mencari karung dan kudapatkan karung besar yang berukuran seperti karung teman-temanku yang lain. ok, ayok berangkat broo... ! ujarku.
akhirnya kamipun berjalan bersama sambil bergantian mengasah arit kami masing-masing, waktu itu alat yang dibuat untuk ngasah (ungkal) adalah milik dari si somat. somat ini adalah anak yang sangat tlaten dalam semua bidang, dia juga mempunyai banyak kemampuan dan ketrampilan dalam bidang seni.
akhirnya kamipun sampai di sungai yang begitu bening, kamipun untuk sejenak mandi di sungai tersebuh, karena begitu panas dan teriknya matahari waktu itu. byuurrrrr.... segerrrrr... teriakku dan juga kedua temanku itu, sambil kami cipratkan air ke atas dan beberapa kali ku tenggelamkan tubuhku di dalam air yang begitu segar itu... segeerrrrr.... !!!! eh,, ayo cepet berangkat ke sawah, nanti keburu sore. ujar si somat.. waktu itu mungkin sekitar jam 14:15 mungkin, karena kebiasaan kami berangkat ke sawah kurang lebih jam 14:00. akhirnya kamipun berangkat bergegas mencari rumput yang lebat agar cepat penuh karung-karung kami. kamipun berlomba untuk cepet-cepetan mengisi karung masing-masing.